Masih Bayi Sudah Berdiri?
Suatu malam, K memegangi celananya bagian depan. Seperti ada yang mengganggunya di dalam sana.
Saya segera periksa, takut ada binatang kecil atau serangga yang masuk ke balik celana dalamnya. Tapi ternyata K mengalami ereksi. Setelah kejadian pertama saat bayi dulu, saya jadi tidak kaget lagi melihat ereksi pada anak.
Dulu pernah saat K masih bayi, situasi yang sama terjadi. Tiba-tiba K menjadi sedikit rewel, merengek-rengek, karena mungkin situasi itu membuatnya tidak nyaman. Bisa jadi ia merasa sakit karena penisnya jadi berdiri dan mengeras, dan terhimpit popoknya.
Apa penyebab ereksi pada anak?
Saya segera mencari tahu apakah hal itu normal bagi bayi laki-laki. Berbeda dengan ereksi pada laki-laki dewasa, ereksi pada anak atau bayi tidak disebabkan oleh gairah seksual. Ya iyalah!
Menurut yang saya baca dari the Asian Parent Indonesia, ereksi pada anak bisa jadi pertanda bahwa sistem sarafnya bekerja dengan baik. Tidak ada penjelasan lebih lanjut tapi bila saya kaitkan dengan sebuah artikel di Kompas, ternyata gangguan saraf bisa menyebabkan sulit ereksi. Jadi mungkin memang ada hubungannya antara sistem saraf yang baik dengan ereksi pada anak.
Penyebab lain ereksi bisa jadi karena kandung kemihnya penuh, alias sudah saatnya pee. Cuaca dingin juga bisa menyebabkan situasi itu terjadi pada bayi atau anak laki-laki.
Reaksi K saat “berdiri”
Setiap anak mungkin merespon keadaan itu berbeda-beda. Begitu pula K saat masih bayi dan saat ini. Kalau dia ereksi karena hasrat ingin pee, biasanya situasi menjadi terkendali setelah ia pee. Tapi bagaimana bila ereksinya terjadi ‘tanpa sebab’, seperti K malam itu?
K menjadi tidak nyaman. Dia memegangi celananya, seperti laki-laki pada umumnya yang sedang ‘memperbaiki posisi’. Celana dalamnya terasa lebih sempit pastinya.
Setelah saya periksa dan tidak ada yang gawat, dia bertanya, “Bapak, what’s inside?“
Maka saya bilang tititnya berdiri sambil menerangkan bahwa dia tidak perlu takut. Melihat responnya yang tetap tenang setelah saya jelaskan, saya tidak melakukan tindakan lebih lanjut. Memakaikan lagi celananya dengan lebih hati-hati supaya tidak menekan tititnya.
Berbeda seperti suatu waktu K sangat tidak nyaman saat mengalami ereksi. Setelah saya buka popoknya, ereksinya tak kunjung mereda dan ia tetap rewel. Maka salah satu cara yang pernah saya baca, kompreslah penisnya dengan lap yang dibasahi air bersuhu normal saja. Tak perlu air dingin.
Itu cukup membantu meredakan ereksi dan menenangkan K bayi.
Ereksi pada anak merupakan situasi yang normal. Menjadi tidak sehat bila ereksi terjadi dalam waktu yang lama, atau membuat bayi atau anak kesakitan luar biasa. Seharusnya segera dibawa ke dokter bila terjadi seperti itu.
K dan tititnya.
Belakangan ini K sudah mulai mengakrabkan diri dengan penisnya. Dia sudah mulai berani menyentuhnya, kadang ia kegelian dan tertawa sendiri saat tangannya bermain-main di balik celana dalamnya.
Kalau masih terlihat normal, akan saya biarkan. Tapi kalau sudah agak lama, atau bahkan tangannya parkir di sana, saya akan memintanya berhenti.
Dulu, bahkan saat saya mandikan, K sering menolak saat saya akan menyabuni bagian penisnya. Saya sempat curiga ada yang salah atau ada yang sakit, tapi untungnya tidak. Sekarang K sudah biasa saja saat saya sabuni bagian penisnya.
Bahkan, sekarang K sudah bisa pee dengan memegang tititnya dan berusaha mengarahkan kucuran pee tepat ke lubang kloset.
Kelakuan.

wakakakakaka, astagaaa maafkan saya jadi ngakak bacanya, soalnya senang banget masalah ini ditulis di sini.
Maklum anak saya keduanya laki, hubungan saya dengan bapaknye kurang baik, dan saya nggak punya sodara lelaki, jujur saya bingung menjelaskan tentang masalah seksualitas ini sama anak-anak.
Setahu saya si kakak dulu waktu kecil, kalau penisnya mengeras pas tidur, itu tandanya mau pipis, tapi beberapa bulan yang lalu, si kakak usia 9 tahun terbangun tengah malam dan bangunin saya, katanya penisnya kok bangun dan keras, bingung saya jelasinnya wakakakakak.
Saya bilang aja itu normal, makanya jangan dipegang-pegang, itu kan kotor.
Sedangkan adiknya, suka banget pegangin penisnya kalau abis mandi, trus kalau membesar dia suka bilang, mami lolo becal (saya terbiasa pakai kata lolo buat sebutannya hahahah)
Adiknya ini memang lebih suka penasaran, dia penasaran mengapa atau kelereng di lolonya wakakakakak.
Ya ampuuunnn, ini harus banget saya pelajari, soalnya saya yang paling sering sama mereka, dan papinya jarang banget mau luangkan waktunya buat mereka, 😀