Ibadah Pertama Kayika
Hai nak. Hari Minggu kemarin, 15 Oktober 2017, adalah pengalaman pertama bapak dan ibu membawamu ke gereja.
Sebenarnya sudah sejak minggu lalu, saat kita berdua telah melewati 40 hari keramat, ibu ingin membawamu ke gereja. Tapi minggu lalu bapak belum berani untuk membawamu ke keramaian.
Hari itu pun nyaris saja rencana membawamu ke gereja ditunda. Pagi saat semua sudah siap, tiba-tiba kamu menangis tanpa henti. Bapak berusaha
menenangkanmu dengan cara menimang-nimangmu, namun kamu tetap menangis.
Sampai akhirnya bapak mengeluarkan pertanyaan yang langung membuat ibu terdiam, “Yakin mau bawa Kay ke gereja? Kay lagi rewel gini.”
Jujur saja nak, selain karena ingin membawamu ke gereja, ibu ingin ke gereja karena ibu butuh. Hampir 50 hari di rumah dan tidak ke gereja membuat ibu butuh extra tenaga untuk menjaga suasana hati ibu.
Sebelum bertemu bapakmu, ibu adalah tipe orang yang sangat tidak bisa diam di rumah lebih dari 2 hari. Namun sejak bersama bapak yang senang di
rumah, ibu jadi lebih terbiasa menikmati tidak keluar rumah. Terlebih sejak mengandung kamu.
Kemudian saat itu ibu terpikir untuk mencoba menyusuimu agar kamu tenang. Syukurnya kamu langsung anteng saat menyusu. Akhirnya diputuskan untuk tetap ke gereja.
Sepanjang perjalanan ke gereja ibu masih deg-degan dan meminta oma untuk ikut berdoa agar kamu tidak rewel dan menangis. Karena kalau sampai kamu rewel nak, gawat sudah.
Bapak bisa saja menyalahkan ibu karena keukeuh membawamu pergi. Hehee..
Tapi syukurlah kamu membantu ibu. Sepanjang perjalanan dan selama ibadah kamu sangat tenang. Ibu senang sekali, terlebih mendengar Firman Tuhan yang dibawakan oleh pastor favorit bapak, Jose Carol.
Sermon Jose Carol mengajarkan ibu, bahwa bahagia adalah keputusan. Bahwa orang yang kaya adalah orang yang bisa merasa bahagia dalam kesederhanaan.
Kita mungkin memang belum berkelimpahan harta nak, namun ibu sangat bersyukur dan bahagia memiliki kamu dan bapak dalam hidup ibu.
Oh iya.., saat perjalanan pulang kamu memberikan kami hadiah dengan senyuman dan tawamu. Ini pertama kali moodmu sangat bagus sampai kamu senyum terus menerus.
Percayalah nak, senyummu itu benar-benar memberi semangat dan kebahagiaan untuk bapak dan ibu.
Ibu mengasihimu nak.
