Hai nak,

Ibu menulis cerita ini dalam perjalanan menuju kantor di hari pertama ibu kembali bekerja setelah 3 bulan menikmati cuti dan melewati hari-hari bersamamu.

Awalnya ibu berpikir ini tidak akan terlalu sulit.

Ternyata ibu salah besar nak. Berat sekali meninggalkanmu di rumah.

Sebelum berangkat ke kantor, ibu hanya memandangimu selama 15 menit saat kamu tertidur. Tanpa sadar air mata ibu mengalir tanpa bisa ibu tahan. Padahal ibu sudah berusaha untuk tegar di hadapanmu.

Sambil berbisik dan menggenggam tangan mungilmu, ibu berkata, “Kay, baik-baik ya di rumah sama oma dan Bu Jun. Maafin ibu ya nak, ibu akan cepet pulang. Ibu sayang banget sama Kay”

Ibu menciummu, kemudian tiba-tiba kamu memanyunkan bibirmu seperti sedang bete.

Bapak yang kebetulan hari itu berangkat kerja lebih siang, mengingatkan ibu agar berangkat sebelum kamu terbangun. Bapak khawatir kamu akan sedih kalau melihat ibu pergi.

Akhirnya ibu menciummu lagi sebelum ibu berangkat ke stasiun.

Bapak yang melihat ibu menangis akhirnya berusaha menenangkan dengan memeluk ibu dan menghibur ibu. Katanya nanti bisa video call denganmu untuk mengobati rasa kangen.

Oma juga berjanji akan menjaga kamu dengan baik.

Akhirnya ibu berangkat ke kantor. Saat di stasiun ibu menerima pesan Whatsapp dari bapak yang mengatakan kalau kamu langsung gelisah saat ibu berangkat tadi.

Saat bapak menggendongmu, bapak melihatmu terus-terusan memandang ke arah kasur di mana ibu biasanya tidur. Sepertinya kamu mencari ibu, wajah pertama yang selalu kamu lihat saat bangun di pagi hari selama 3 bulan sebelumnya.

Ibu sedih sekali membacanya. Ibu tidak bisa menahan air mata ibu.

Berat sekali rasanya.

Di sepanjang perjalanan, ibu terus memikirkanmu sambil berdoa agar Tuhan selalu melindungimu. Ibu percaya Tuhan akan selalu menemani dan menjagamu di setiap waktu.

***

Nak…

Banyak hal dalam hidup kita yang tidak berjalan sesuai keinginan kita. Seperti keinginan ibu dan bapak untuk bisa selalu bersamamu setiap waktu.

Kami memiliki keterbatasan sehingga harus bekerja di kantor untuk bisa memenuhi kebutuhan kita.

Saat menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan keinginanmu kelak, jadilah tegar. Usahakan untuk selalu berpikir positif dan tetap mengucap syukur kepada Tuhan.

Percayakan hidupmu kepada-Nya. Itu hal yang tidak akan pernah kamu sesali dalam hidupmu.

Doa kami akan selalu bersamamu, nak.

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove © 2017 Kayika Pushandaka