Hai lelaki kecil bapak. Tahukah kamu?

Saat pertama kali melihatmu, yang terlihat di wajahmu adalah ibumu. Menurut bapak, kamu sangat mirip ibumu.

Bapak sebenarnya tidak tahu rupa ibumu saat bayinya, tapi bapak yakin wajah kita berbeda di umur yang sama.

Semakin hari, ada beberapa orang yang bilang, ada bapak di wajahmu. Tapi bapak tidak melihat demikian.

Okelah ada, tapi tidak banyak dan signifikan.

Bapak justru melihat diri bapak bukan di wajahmu. Tahukah kamu di mana?

Jari kaki kita.

Jari kaki kita mirip. Banget!

Jarak jari yang satu dengan jari yang lain agak renggang. Tidak rapat.

Bahkan kita bisa memberi acungan jempol dengan kaki kita. Kalau tidak percaya, coba saja sendiri.

Walaupun sering jadi ketawaan ibumu, tapi kamu harus bangga Kay. Tidak banyak orang yang bisa seperti itu. Hehe.

Tapi kemudian ada satu hal di wajahmu yang mirip bapak, yaitu ileran. Haha.

Kita ngeces kalau tidur. Kita semakin mirip satu sama lain karena sering bete sendiri saat terbangun karena iler mulai membasahi pipi. Haha.

Bapak sih sudah tidak pernah lagi ngeces kalau tidur. Kan sudah besar.

Tapi jangan kuatir Kay. Biarpun jari-jari kaki kita renggang, walaupun kita ileran saat tidur, kita tetap dua lelaki tertampan di dunia.

Versi ibumu.

Bapak tertampan nomor satu, kamu nomor dua.

Tidak perlu protes. Terima sajalah kenyataan itu.

***

Tapi nak,

Kamu mirip ibu atau bapak, tidak masalah. Selama kamu sehat, kamu kuat, bapak akan selalu menjadi orang yang paling bahagia karena kehadiranmu.

Hal yang tidak kalah penting dari penampilan fisikmu adalah jadilah anak yang baik. Terutama kepada ibumu.

Itu tidak bisa ditawar.

Lalu jadilah anak yang baik bagi saudara-saudara, kerabat dan teman-temanmu nanti. Jangan lupa untuk baik kepada bapak juga ya.

Jadilah baik. Jauh lebih baik daripada bapak, dalam segala hal.

Semoga Tuhan selalu bersamamu.

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove © 2017 Kayika Pushandaka