Kayika Cuti Mpasi
Hai anak ibu yang baik.
Setelah 12 hari menjalani rutinitas baru, makan makanan pendamping ASI (Mpasi), akhirnya ibu terpaksa menghentikan sementara jadwal Mpasi untukmu.
Semua berawal pada hari ke-6. Saat itu menu makanmu puree kentang.
Sejak hari itu sampai 2 hari kemudian, kamu tidak pup. Akhirnya ibu memutuskan untuk mengubah menu makananmu untuk sementara.
Ibu menyiapkan menu puree pear dan puree pepaya agar dapat membantumu untuk pup.
Sorenya, setelah kamu makan menu itu, kamu berhasil pup. Tapi dengan perjuangan yang sangat keras.
Kamu kesakitan sampai menangis saat berusaha untuk pup, sebab kotoran yang keluar cukup keras. Sedih sekali melihatmu kesakitan.
Tapi di sisi lain, ibu menyadari bahwa kamu adalah anak yang tangguh. Kamu hebat dan sangat berani. Walaupun merasa kesakitan, kamu tetap meneruskan untuk pup.
Akhirnya untuk menu hari selanjutnya, ibu kembali menyiapkan menu buah, puree pepaya dan puree buah naga. Tapi kamu tidak pup lagi sampai 2 hari kemudian.
Melihat belum ada tanda-tanda kamu akan pup, bapakmu mencoba menyemangatimu untuk pup. Bapak membujukmu sambil memijat lembut perutmu.
Tidak lama kemudian, kamu mulai mengejan. Kamu menangis kesakitan, tapi tidak mau berhenti. Akhirnya, hari itu kamu pup lagi.
Ibu perhatikan tekstur kotoranmu. Keras dan terdapat noda darah di pantatmu.
Akhirnya ibu menghubungi Dokter Eny Febrianti untuk meminta saran. Dokter Eny menyarankan untuk menghentikan Mpasi sementara sampai kamu bisa pup dengan lancar kembali.
Kalau pencernaanmu kembali membaik, dokter menyarankan untuk mengulangi jadwal Mpasi dan menghapus beras merah dari daftar menu.
***
Berbagai rasa bercampur di pikiran ibu melihat keadaan ini.
Ibu merasa sangat kagum untuk keberanianmu melawan rasa sakit demi mengeluarkan sisa makanan yang bertumpuk di dalam ususmu.
Tapi ibu juga sedih melihatmu menangis kesakitan, walaupun ada juga perasaan lega karena kamu telah berhasil pup.
Ibu juga merasa gagal karena telah berusaha mempersiapkan Mpasi yang terbaik untukmu, namun ternyata belum berjalan sesuai rencana.
Padahal kamu selalu lahap menikmati menu makanan yang ibu siapkan. Kamu selalu bersemangat untuk makan. Bahkan tidak sabaran menunggu asupan datang, kamu nyosor ke piringnya langsung.
Maafkan ibu ya, nak. Ibu masih harus banyak belajar dalam merawatmu.
Ibu berjanji, akan berusaha lebih baik lagi dalam mempersiapkan dan memberimu makan.
Semoga pencernaanmu kembali lancar dan kamu sehat kembali. Sehingga kamu bisa memulai lagi Mpasimu dan makan masakan ibu, dengan segala tingkah lucumu.
Ibu sangat mengasihimu, nak.
