Kehadiran Kayika, alias K, ke dalam hidup saya dan Rebecca tak hanya menghadirkan kisah lucu, haru, sedih dan suka, tapi juga kisah aneh.

Memang tak banyak kisah aneh yang saya alami setelah kehadiran K, tapi ada beberapa yang masih saya ingat.

Kisah pertama saya alami waktu K baru berumur beberapa bulan, mungkin belum tiga bulan. Kami pernah membelikan K mainan yang merangsangnya untuk menggerakkan tangannya ke atas, menggapai mainan boneka tergantung yang ada musik dan suaranya.

Waktu itu, lewat tengah malam. Saya menonton televisi di ruang tengah. Rebecca dan K sudah tidur di kamar utama. Mainan tadi kami simpan di kamar kedua, di sebelah kamar utama.

Tiba-tiba, di tengah kamar yang gelap itu, mainan K berbunyi. Musik mengalun pelan, tapi mengagetkan saya. Sebab mainan itu hanya akan bersuara kalau ada yang menyentuhnya.

Apa mainannya rusak? Saya tak yakin, sebab mainannya belum lama kami beli. Saya yakin kondisinya masih baik.

***

Kisah kedua, saat K sudah beranjak lebih besar. Mungkin di atas usia sembilan bulan.

Saat itu sudah malam, sekitar pukul delapan atau sembilan, waktunya K tidur. Saya menggendongnya sambil berusaha meninabobokannya di dalam kamar. Rebecca sedang melakukan sesuatu di ruang tengah.

Tapi K tak kunjung tidur. Bahkan beberapa kali dia berusaha melihat ke bawah, seperti ada yang menarik perhatiannya.

Saya memilih untuk mematikan lampu, berharap K bisa lebih tenang dan segera tidur. Tapi K justru semakin aktif di dalam pelukan saya.

Dia melihat terus ke bawah, kadang melongok ke balik pundak saya, yang kanan kemudian kiri, melihat di balik pundaknya, kanan dan kiri, begitu seterusnya. Seperti ada sesuatu yang mengitari kami berdua.

Saya yakin ada yang salah. K aktif bergerak, tapi wajahnya menyiratkan perasaan tak senang. Akhirnya saya dekap K di dada saya, dan sambil memejamkan mata, saya mulai berdoa.

Tapi baru saya berucap, “Di dalam nama Tuhan…”, tiba-tiba ada suara mendesis yang sangat keras di telinga kanan saya.

“Sssssshhh..!!!”

Seperti menyuruh saya diam, berhenti berdoa. Apa doa saya mengganggu? Entahlah..

Saya nyalakan lampu kamar, melihat ke arah dari mana suara itu berasal, dan saya berkata, “Siapa pun kamu, saya tak pernah mengundangmu datang”

Lalu saya lanjutkan berdoa.

***

Kisah terakhir yang saya ingin ceritakan adalah saat K sudah berumur di atas satu tahun. Dia mulai aktif bergerak dan berbicara.

Malam itu, kami bertiga sedang berada di dalam kamar. Saya dan Rebecca sedang berbincang di atas kasur. Sementara K bermain sendirian di lantai di dekat pintu kamar.

Saat itu pintu kamar dalam keadaan tertutup. Memang waktunya bagi kami untuk beristirahat dan segera tidur.

Saat sedang asyik melakukan kegiatannya, tiba-tiba K berlari ke arah kami dan melompat menabrak kami di atas kasur.

Kami kaget.

“K takut” begitu katanya.

“Takut apa?” tanya saya.

“Ada kakak di situ” jawabnya sambil menunjuk ke arah pintu.

***

Saat itu kondisi apartemen tempat tinggal kami memang sepi. Unit rumah di sekitar unit rumah yang kami huni, semuanya kosong.

Unit rumah-unit rumah itu tidak ditempati oleh pemiliknya. Mungkin disewakan atau dikontrakkan, tapi saat itu memang sudah cukup lama kosong.

Saya menduga, kondisi itu yang membuat ada aktivitas lain yang mengisi kekosongan itu dan sesekali masuk ke rumah kami.

Tapi kami semua baik-baik saja. Sebab kami yakin, Tuhan akan melindungi kami semua dan berusaha menghargai hal lain di sekitar kami, selama tak saling mengganggu. Itu juga yang selalu saya ajarkan kepada K untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

Semoga kita semua selalu terhindar dari hal-hal buruk dan orang-orang jahat.

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove © 2020 Kayika Pushandaka