Mencari Mbak-Mbak
Hai Kayika, lelaki kecil bapak.
Tidak terasa sudah sebulan lebih umurmu. Tubuhmu juga tumbuh sehat dan kuat. Berat badanmu kini sudah mencapai 5,4 kilogram.
Puji Tuhan. Semoga kamu akan terus tambah sehat dan tumbuh kuat.
Tapi nak, di balik rasa syukur bapak dan ibu, tebersit satu kekhawatiran tentang cara menjagamu nanti.
Kamu perlu tahu, sampai saat ini, bapak dan ibumu adalah pegawai kantoran. Nanti saat cuti ibumu berakhir, maka kami harus meninggalkanmu di rumah.
Percayalah nak, tidak ada satu pun dari kami yang ingin meninggalkanmu di rumah. Tapi kami seperti tidak punya pilihan lain.
[Semoga suatu hari nanti ada rejeki yang lebih baik untukmu, jadi bapak bisa memenuhi semua kebutuhan kita sendirian dan ibumu bisa menemanimu setiap hari di rumah]
Maka solusi yang kemudian terpikir oleh bapak adalah mencari pengurus untuk mengatur keperluanmu selama kami bekerja di kantor. Bukan pilihan terbaik sih, tapi kami harus mempertimbangkannya.
Beberapa berita miring tentang mbak-mbak kadang membuat bapak ragu. Tapi, banyak juga kisah baik lainnya tentang mereka. Maka bapak pikir ini layak dicoba.
Sekarang bapak sedang berusaha mencarikan untukmu seorang pengurus. Iya, hanya untuk mengurusi keperluanmu selama bapak dan ibu di kantor.
Bapak dan ibu mencari mbak-mbak bukan untuk memasak untuk kami, mencuci dan menyetrika pakaian kami, tapi hanya mengurusi keperluanmu.
Menyiapkan asi dalam botol, – yang sudah disiapkan ibumu sejak sekarang – mencuci dan menyetrika pakaianmu, memandikanmu, dan menjagamu saat kami di kantor. Itu pun saat hari kerja saja.
Bapak dan ibu memutuskan akan menghabiskan waktu kami saat weekend hanya untukmu. Tidak perlu orang lain.
Tapi itu pun tetap susah. Kalaupun ada peminatnya, permintaan gaji yang diajukan cukup besar.
Selain itu, ada pula peminat yang kurang bisa memberi kesan baik saat bapak melihatnya.
Intinya, susah sekali menemukan seseorang yang sreg di hati dan di dompet bapak.
***
Masih ada – kurang lebih – dua bulan lagi sebelum ibumu kembali masuk kantor. Semoga sebelum saat itu tiba, kami sudah menemukan solusi terbaik untukmu.
Kiranya Tuhan senantiasa membantu bapak dan ibu.
