Setelah hampir tiga bulan bekerja dari rumah secara penuh, akhirnya saya dan Rebecca harus kembali ke kantor, mulai hari ini, Senin, 8 Juni 2020, meskipun masih menggunakan sistem piket. Sistem piket digunakan untuk mengatur kehadiran pegawai sejumlah paling banyak 50% kapasitas kantor.

Maka di saat kami mendapat giliran piket, kami harus kembali ke kantor, meninggalkan K di rumah bersama Bu Jun, yang kami minta datang kembali.

Cerita selama bekerja di rumah bisa dibaca di artikel berjudul Suka Duka di Balik Pandemi, klik di sini.

Kami juga memberlakukan new normal di rumah, antara lain:

  1. Langsung mandi sesaat setelah tiba di rumah dari suatu perjalanan.

Sebenarnya aturan ini sudah berlaku sejak K lahir. Setiap kali kami tiba dari kantor, kami berusaha segera langsung mandi sebelum bermain bersama K. Tapi waktu itu, beberapa kali pelanggaran tak terlalu jadi masalah. Sekarang harus lebih ketat dan disiplin.

Aturan ini berlaku juga bagi Bu Jun yang setiap pagi tiba di rumah, sebelum kami berangkat ke kantor, untuk menemani K sampai kami tiba kembali di sore hari.

  1. Desinfeksi barang-barang dari luar.

Semenjak berlakunya work from home, kami lebih telaten untuk membersihkan barang, terutama barang yang kami bawa dari luar rumah.

Bisa dilakukan dengan mencuci memakai sabun, atau menyemprotkan cairan desinfektan yang kami racik sendiri di rumah. Bahkan air minum kemasan galon pun kami cuci dulu dengan sabun dan air mengalir.

Yang dicuci galonnya, tentu saja.

  1. Memakai masker.

Sebenarnya sejak lama kami membiasakan diri memakai masker, tapi cuma terbatas saat kami berkendara sepeda motor atau saat sakit. Selebihnya kami merasa tidak masalah beraktivitas tanpa masker, bahkan saat berada di luar rumah.

Tapi mulai sekarang, setiap kali kami keluar rumah, kami selalu memakai masker. Begitu juga K. Beruntung ia tidak pernah rewel saat harus memakai masker.

Khusus Bu Jun, kami juga minta dia memakai masker selama bersama K di dalam rumah.

  1. Berdiam diri di dalam rumah.

Tentu ini yang paling sulit dilakukan. Banyak aktivitas yang biasa kami lakukan di luar rumah harus kami hentikan atau kurangi. Misalnya pergi makan di luar, atau berenang bersama K pada setiap hari Sabtu pagi.

Apalagi kondisi kami sekarang tinggal di apartemen, dimana yang kami maksud ‘berada di dalam rumah’ adalah benar-benar tidak keluar dari unit rumah kami. Saat kami ke luar, meskipun masih berada di dalam gedung apartemen, kami menganggap hal itu sudah keluar rumah, dan serta-merta menerapkan tiga poin di atas.

Selama bekerja dari rumah, kami sama sekali tak bepergian ke luar dari lingkungan apartemen. Paling jauh kami pergi ke taman di lingkungan apartemen untuk sekedar berjemur dan membiarkan K berlari-larian, supaya ia tak merasa jenuh.

  1. Berjemur di pagi atau sore hari.

Sebenarnya kebiasaan ini bukan hal baru bagi K. Sejak hari pertama lahirnya, K selalu menjalani rutinitas mandi sinar matahari.

Apalagi di situasi seperti sekarang ini, waktu berjemur adalah satu-satunya kesempatan bagi K untuk menikmati suasana di luar rumah. Ia bisa berlarian di tempat yang lebih lapang, bisa melihat lebih banyak hal, bisa menyapa matahari pagi atau melepas matahari sore yang akan terbenam dengan lagu ‘Burung Hantu’ dan lain sebagainya.

Di luar itu, K harus tetap berada di dalam rumah.

Tunggu videonya di kanal Youtube kami. Subscribe ya, hehe.

***

Tentu semua yang kami lakukan itu tidak mutlak akan menjamin bahwa kami semua akan terhindar dari penyakit, termasuk virus Corona. Maka selain membiasakan diri menerapkan new normal itu, yang tetap kami lakukan adalah berdoa, memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar berkenan dengan segala upaya dan usaha yang kami lakukan tersebut serta melindungi kesehatan dan keselamatan kami.

Kami juga akan selalu mendoakan semua orang terutama yang berada di sekitar kami, termasuk anda juga, agar senantiasa sehat dan selalu disiplin melaksanakan kebiasaan baru untuk menghindari segala penyakit dan semua hal buruk, sebab bagaimana pun kami tak bisa sehat sendirian bila lingkungan kami sendiri tidak dalam kondisi sehat.

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove © 2020 Kayika Pushandaka