Potong Rambut Anak Setahun Sekali
Potong rambut anak bukan perkara yang sepele untuk saya. Apalagi saya tak punya keahlian di bidang itu.
Plus, K susah sekali dipotong rambutnya. Berikut alasannya:
Pertama, karena dia tak nyaman dengan bunyi alatnya terutama saat berada dekat telinga. Padahal kami sudah membeli alat yang khusus untuk anak-anak dengan bunyi dan getaran yang lebih lembut.
Begitu juga dengan bunyi gunting.
Kedua, karena K mudah merasa geli. Khususnya di bagian belakang telinga dan sekitar tengkuk.
Tapi saya juga punya alasan kuat untuk segera memotong rambutnya.
Pertama, rambut bagian depan sangat mengganggu mata K. Seringkali dia merasa risih saat poninya jatuh ke sekitar mata.
Kedua, karena rambut panjangnya membuat kami kesulitan mengeringkan kepalanya. Terutama karena K cukup aktif bergerak yang membuatnya sering berkeringat.
Kalau tak segera dilap sampai kering, rambutnya jadi bau asem.
***
Pengalaman pertama memotong rambut K adalah dengan membawanya ke sebuah tempat potong rambut anak di sebuah mall di Jakarta.
Sekalipun umurnya waktu itu baru satu tahun lebih empat bulan, K memberontak sangat kuat dan menangis sangat kencang karena terganggu dan mungkin takut oleh bunyi alatnya.
Sejak saat itu, K tak mau lagi dekat-dekat dengan tempat itu.
Maka kami berusaha mengenalkannya dengan alat potong rambut anak dengan membelinya sendiri. K mulai merasa nyaman setelah kami seringkali menyalakan alatnya di dekat K.
Tapi K tetap tak mau dipotong rambutnya.
Baru tepat setahun setelah drama barber shop itu, kami berhasil memotong rambut K. Tapi hasilnya berantakan, karena K merasa kegelian saat kami mendekatkan alatnya ke kepalanya.
Tak apalah, yang penting poninya tidak mengganggu matanya lagi, begitu kami menghibur diri.
***
Tujuh bulan kemudian, tepatnya kemarin, tanggal 31 Juli, saya dan Becca sepakat untuk memotong rambut K lagi.
Kali ini kami berniat memangkas rambutnya dengan alat potong yang kami beli hampir dua tahun yang lalu.
Pokoknya potong rata, sisakan satu sentimeter saja. Begitu kata saya kepada Becca.
Meskipun awalnya tak yakin, tapi Becca akhirnya mendukung.
Bagaimana prosesnya? Apakah hasilnya memuaskan? Bisa disimak di video berikut.
***
Bagaimana pengalaman anda saat potong rambut anak?

Duh makin ganteng nih si K yang potong rambut, penuh tantangan memang ya kalau motongin rambut anak, jauh lebih menantang dari potong kuku, karena kalau kuku bisa dilakukan pas tidur, lah rambut nggak bisa hihihi.
Anak kedua saya gondrong, palingan saya potong poninya pakai gunting, dia nurut aja sih, soalnya nggak lama juga kan ya 😀
Kalau belakangnya jarang dipotong, kecuali memang sering rontok, atau sampai ke bokongnya, sampai kalau mau bersihin pas pup jadi rempong 😀
Kalau anak pertama saya dulu sejak bayi anak salon, dia nurut aja sih nggak banyak protes 😀
Ini yang kedua kayaknya bakal drama, saking jarang potong rambut 😀
Wow,, panjang banget mbak, rambut anaknya bisa sampai bokong.
Iya mbak, kalau potong rambut memang lebih sulit, tapi tidak perlu dilakukan seminggu sekali seperti potong kuku.
Huaaa K lucu sekali ? setelah dipotong rambutnya malah lebih lucu soalnya muka K kelihatan jadi bulat hahaha.
Baru pertama kali nih aku nontonin orang potong rambut anak, ternyata susah banget karena anaknya nggak bisa diam ya ?
Tapi untung bisa dipotong sampai selesai. Kalau nggak selesai, kan K jadi makin lucu dilihatnya karena compang camping ?
Salut sama perjuangan kakak dan istri dalam proses pemotongan rambut K yang nggak mudah ??
Halo mbak Lia. Terima kasih sudah berkunjung dan menonton videonya.
Iya, K jadi lebih bulat dan sedikit lebih culun. Hehe.
Itu hampir tidak selesai potongnya. Ditambah drama air mata. Terpaksa saya lakukan dengan sedikit paksaan daripada hasilnya compang-camping seperti yang mbak bilang. Hehe.
Saya lihat video youtubenya lucu juga ya
Harus ekstra sabar 😀
Kalau saya cukup gunting dan sisir, dan hasilnya bisa ditebak.
Blontang-blonteng 😀
Saya pernah pake gunting juga, beberapa bulan sebelum ini.
Hasilnya? Hmmm,, untung K belum peduli penampilan.
Hehehe.
Hahaha, meski sempat nangis dan penuh perjuangan hasilnya bagus kok 😀
Terima kasih mbak Indi.
saya kalau bagian potong rambut anak takpasrahkan ama bapaknya, si kakak yang baru 2 tahun uda mulai bisa membelot tapi kami alihkan sementara pake channel lagu anak favoritnya di yutub biar agak anteng dan proses nyukur lantjar jaya…saya juga dah pernah cerita di blog tentang pengalaman mencukur rambut tapi pas si kakak masih lumayan bayi juga, tapu belom segede sekarang sih, pakainya merek kemei, jadi dia ada garis biar potongannya itu sama pas alat cukurnya dinyalakan :D…sampai sekarang itu alat takturunkan buat nyukur adeknya, dan si kakak uda mulai pake gunting walaupun agak tricky sih
Wah, senangnya kalau ada yang mengerti cara potong rambut di rumah. Kami di sini tidak ada yang mengerti. Jadi terpaksa dipotong rata saja semuanya. Hehe.
Wah, K …..jangan takut dong potong rambut, kan biar makin ganteng kayak papanya hihihihih 😀 Kalau anakku biasa potram di tukang cukur sederhana dekat Pasar Lenteng AGung sini wkwkwkwk…sama papahnya berdua terus. Aku tawarin pangkas rambut yang mahal di mall ga mau. Katanya udah biasa sama si akang langganan wkwkwkwkw 😀
Wah hebat anaknya sudah bisa menentukan sendiri mau potong dimana sesuai kemauan dan kenyamanannya. Mbak juga hebat bisa mendengar dan mempertimbangkan kemauan anak.
hahaha gemes liat video K dipotong rambutnya, ini potong rambut anak kecil aktif begini bisa 2 jam mungkin ya 😀
sampe bapaknya duduk berdiri juga kesana kemari, mamanya sampe pegangin kayak gitu juga, apalagi kalau di mall, yg duduk anteng di dalam mobil mainan, malah nangis nangis mungkin ya
itu beneran ya mas agung setahun baru dipotong , hehehe aku baru nemuin ini. mungkin masih terlalu kecil juga, hehe lucuuuuu
dulu waktu aku masih SD, udah gedean dikit ini ya, kayaknya setaun sekian kali potongnya, ada yang macem rambut dora juga,
hasil potongnya cakeppp, K tambah cakep
? saya tuh jadi inget waktu pertama kali motong rambut si tengah, dan perjuangan motong rambut pake gunting ituh aduh bukan main melelahkan ? padahal lokasi dan fasilitasnya udah dibikin senyamanya dia, di dalam bak mandi plastik untuk bayi gabung sama semua mainannya campur busa sabun pake air yang ngucur dari selang. Walopun begitu, saya yang jadi tegang, soalnya dia mainnya gak bisa diem, dan berapa kali tangan saya kena gunting, walo cuma tergores tapi serem juga ?. Meskipun prosesnya 2 jam an, sampe keringat bercucuran, baju basah kayak disauna tapi yah berhasil juga walo ada pitaknya karena was-was juga tergunting jari sendiri, jadi asal gunting yang penting pendek ?
Tapi kalo sekarang paling 1 jam, dan ngebujuknya biar mau di gunting itu masih agak susah kalo gak diiming imingi besok nya bakal diajak beli mainan ultraman ?
Kerasa bnget emang perjuangan motong rambut anak ini yah, karena saya ada dua orang yg masih balita, meskipun sama-sama gak bisa diem tapi untunglah yg cewek lebih kalem, dan motong rambutnya gak semenegangkan anak cowok ?
Waaah,, seru-seru gimana gitu ya, mbak.
Kalau saya tantangannya ada beberapa:
1. Anaknya tidak suka suara alatnya yang berdengung
2. Tidak suka mukanya kena potongan rambut
3. Suka kegelian kalau dipangkas di bagian belakang telinga dan leher
Makanya dia selalu berusaha menghindar. Tapi akhirnya selesai, walaupun dengan drama air mata. Hehe.