Jakarta, 28 September 2017.

Hai Kay, hari ini tepat satu bulan kamu lahir di dunia dan membawa kebahagiaan di keluarga kita.

Sebulan lalu, operasi kelahiranmu merupakan operasi pertama dalam hidup ibu. Sebelumnya untuk disuntik jarum saat ambil darah atau imunisasi saja, ibu pernah sampai hampir black out.

Aduh nak, cupu sekali ibumu ini. Semoga kamu tumbuh besar menjadi pemberani.

Tapi saat itu rasa ingin bertemu kamu jauh lebih besar dibandingkan semua rasa takut dan sakit yang ada. Dukungan dan semangat dari bapak juga  menjadi kekuatan yang besar bagi ibu saat itu.

Puji Tuhan. Tuhan memberikan kemampuan dan  kelancaran selama proses operasi sampai akhirnya ibu mendengar tangisan pertamamu saat keluar dari perut ibu.

Ibu masih sangat ingat tangisan pertamamu yang terdengar seperti orang yang enggan dipaksa keluar. Saat itu dari balik kain biru di meja operasi, ibu mendengar dokter Ale agak kesulitan dan berkata “ayo dek, ayo keluar…”

Kemudian ibu merasakan goncangan di perut ibu saat dokter Ale berusaha menarikmu keluar dari perut ibu. Kamu yang sepertinya begitu betah di dalam dan enggan untuk keluar, akhirnya menangis.

Oowee..” Ya, hanya sesingkat itu tangisanmu.

Saat mendengar oowe pertamamu, air mata ibu terjatuh. Bahagia, syukur, dan rasa masih tidak menyangka bercampur jadi satu.

Kita berhasil nak. Kita telah berhasil menjalani sembilan bulan bersama dan akhirnya bertemu.

***

Kalau sebulan yang lalu ibu mendengar tangis pertamamu, maka hari ini ibu kembali mendapat hadiah indah. Siang tadi saat kamu sedang menyusu, tiba-tiba kamu berhenti menyusu dan bibirmu tersenyum lalu tertawa.

He he” tawamu.

Ya ampun nak, bahagia sekali ibu melihat tawa pertamamu.

Semoga akan lebih banyak senyum dan tawa dalam hidupmu kelak nak. Sedikit saja tangisan seperti saat kamu lahir, dan biar tangisan itu membuatmu menjadi orang yang semakin kuat dan dewasa.

Terima kasih ya nak, sudah menjadi anugerah yang indah untuk ibu dan bapak.

Kami mengasihimu, Kay.

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove © 2017 Kayika Pushandaka